Banyak orang memilih menggunakan cara
alami untuk mengobati penyakit karena dipercaya lebih manjur dan aman tanpa
efek samping. Salah satu obat herbal yang kini sedang populer adalah minyak
kutus kutus.
Minyak ini diklaim memiliki segudang
manfaat kesehatan dan bisa membantu mengobati berbagai macam penyakit. Namun
sebelum membeli, cek dulu fakta tentang klaim manfaat minyak kutus kutus dari
kacamata medis.
Minyak
kutus kutus adalah minyak rempah
herbal buatan Servasius Bambang Pranoto pada tahun 2012. Namun, benarkah
berbagai klaim manfaat minyak kutus kutus tersebut? Yuk, cek jawabannya berikut
ini.

Fakta klaim manfaat minyak kutus kutus
Salah satu klaim manfaat minyak kutus
kutus yang paling fenomenal adalah kemanjurannya mengobati berbagai macam
penyakit, dari yang ringan seperti meriang hingga penyakit kronis seperti
kanker.
Meski mengandung banyak tanaman herbal,
ada 8 bahan dasar yang terkandung dalam minyak kutus-kutus, yaitu :
Daun neem
Neem atau yang memiliki nama latin
Azadirachta indica adalah tanaman yang berasal dari India. Sejak zaman dahulu,
tanaman herbal satu ini digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Tak hanya daunnya saja, kulit, bunga, buah, biji dan bahkan akarnya juga bisa
dimanfaatkan sebagai obat.
Beberapa studi menemukan bahwa herbal
satu ini dapat digunakan untuk membantu melawan plak serta mengobati bisul dan
kanker. Beberapa studi lainnya juga menjelaskan bahwa herbal ini dapat
digunakan untuk mengatasi gangguan penglihatan, mimisan, cacingan, gangguan
pencernaan, penyakit kardiovaskuler, mengendalikan gula darah bagi pasien
diabetes, mengurangi peradangan, mengatasi infeksi saluran, hingga meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Sayangnya, penelitian yang sudah
dilakukan bersifat terbatas, sehingga masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa
ekstrak herbal dalam minyak kutus-kutus ini ampuh untuk mengatasi berbagai
kondisi yang sudah disebutkan di atas.
Daun ashitaba
Ashitaba adalah tanaman herbal yang
banyak tumbuh di negara Jepang. Akar, daun, dan batang tanaman ini dapat
digunakan sebagai obat. Biasanya, tanaman ini digunakan untuk mengatasi mulas
karena gangguan pencernaan seperti GERD.
Ekstrak ashitaba dalam minyak
kutus-kutus digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi,
asam urat, sembelit, dan demam. Minyak ini juga digunakan untuk mengatasi
cacar, retensi cairan, pembekuan darah, hingga keracunan makanan.
Para ahli percaya bahwa senyawa kimia
yang terkandung dalam daun ini bekerja sebagai antioksidan. Beberapa senyawa
kimia lainnya juga membantu menghambat sekresi asam di lambung. Namun, belum
ada informasi spesifik yang mampu menjelaskan bagaimana daun ashitaba bisa
mengatasi berbagai kondisi di atas.
Purwaceng
Di Indonesia, purwaceng dikenal sebagai
obat herbal untuk meningkatkan gairah seksual pria. Herbal ini bahkan sering
disebut sebagai obat viagra alami. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat
dimanfaatkan. Namun, bagian akarnyalah yang paling sering digunakan.
Selain meningkatkan kejantanan pria,
purwaceng juga diklaim dapat digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah,
mengatasi infeksi saluran pernapasan atas, infeksi saluran kencing, batu
ginjal, dan retensi cairan (edema). Tak hanya itu, herbal ini juga dapat
digunakan untuk membantu meredakan nyeri, demam, hingga gangguan pencernaan.
Namun sayangnya masih sedikit penelitian
yang membuktikan manfaat-manfaat purwaceng tersebut.
Bunga lawang
Bunga lawang juga sering disebut dengan
kembang lawang atau pekak. Rempah ini berasal dari Tiongkok Selatan dan
Vietnam. Bagi masyarakat Asia, bunga lawang digunakan dalam banyak masakan.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada,
bunga lawang diketahui bermanfaat untuk mengobati infeksi bakteri dan jamur.
Antioksidan yang terkandung dalam bunga lawang juga dipercaya dapat membantu
mencegah penuaan dini pada kulit dan bahkan menguragi perkembangan sel kanker.
Temulawak
Manfaat temulawak telah terbukti dalam
pengobatan Cina tradisional. Mereka banyak yang menggunakan temulawak, baik
temulawak asli maupun temulawak krim, sebagai obat anti peradangan serta
penyembuh luka.
Herbal satu ini juga sering digunakan
untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan, osteroarthritis, serta membantu
pengobatan kanker. Walaupun masih sangat sedikit penelitian yang tersedia
terkait manfaat temulawak dengan pengobatan kanker, namun beberapa ahli percaya
temulawak dapat berguna untuk membantu pengobatan kanker prostat, kanker
payudara, dan kanker usus.
Beberapa manfaat temulawak ada pula yang
belum terbukti dalam studi ilmiah. Misalnya, untuk mengatasi ekzema, sirosis,
penyakit jantung, masalah kesehatan mulut, serta batu empedu. Dibutuhkan banyak
penelitian lanjutan untuk memastikan manfaat temulawak dalam minyak kutus kutus
untuk kesehatan.